IMAN
KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Standar
Kompetensi :
8.
Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah.
Kompetensi Dasar
:
8.1. Menampilkan perilaku yang mencerminkan iman
kepada Kitab-kitab Allah.
8.2. Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab
Allah.
TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta
perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
a. Q.S.Al
Baqarah 1 – 5
b. Q.S. Ar Ra’du : 28 - 29
c. Q.S.Az Zumar : 41
IMAN
KEPADA KITAB - KITAB ALLAH
IFTITAH
Untuk
meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah guru menyuruh siswanya untuk :
1.
Duduklah dengan tenang,
khusyuk, dan tawaduk!
2.
Mulailah dengan ta'awuz dan
basmalah!
3.
Perhatikanlah dengan saksama
penjelasan dari guru agamamu!
4.
Hayatilah pelajaran ini dan
ambillah hikmahnya ke dalam kehidupanmu sehari-hari!
5.
Akhirilah pelajaran dengan
membaca doa agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah!
A. Fungsi
Iman kepada Kitab-Kitab Allah
Maksud iman kepada kitab-kitab Allah
adalah kita harus meyakini bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar firman Allah
yang turunkan kepada para rasul yang dipilih-Nya. Adapun pengertian kitab-kitab
Allah adalah kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya melalui
Malaikat Jibril dan menjadi pedoman hidup bagi umatnya.
RISALAH, Mushaf
adalah kumpulan ayat-ayat Al Quran yang berbentuk lembaran-lembaran kertas yang
berjilid sebagaimana mushaf Al Quran saat ini. Pada awalnya, ayat-ayat Al Quran
dihapal dan ditulis pada pelepah-pelepah kurma, daun, dan tulang. Proses
penyalinan dan pengumpulan lembaran tersebut dilakukan oleh Zaid bin Sabit atas
perintah Khalifah Abu Bakar As Siddik.
Ada empat macam kitab
yang wajib kita yakni, yaitu Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s.,
Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s., Injil yang diturunkan kepada Nabi
Isa a.s., dan Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Al Quran ini
merupakan kitab terakhir yang dijamin oleh Allah keasliannya sebagaimana
dinyatakan dalam firman Allah.
Artinya:
"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya." (QS Al Hijr: 9).
Selain kitab-kitab
tersebut Allah juga menurunkan suhuf, yaitu lembaran-lembaran yang diturunkan
kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s. Hal tersebut dinyatakan dalam
firman Allah swt.
Artinya: "(Yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan
Musa." (QS Al A’la: 19).
Pada pokoknya, isi dari kitab-kitab
tersebut memiliki kesamaan, yaitu mengajak manusia untuk bertauhid. Artinya,
menyembah kepada Tuhan yang Maha Esa, yakni Allah swt. dan dilarang menyekutukan-Nya.
Allah menurunkan kitab-kitab kepada para rasul-Nya dengan tujuan agar menjadi
pedoman hidup manusia dalam berhubungan dengan Allah, dirinya sendiri, sesama
manusia, maupun dengan alam sekitarnya. Oleh karena itu, kitab-kitab tersebut
mempunyai fungsi sebagai berikut.
- Sebagai Pedoman Hidup Manusia dalam Berhubungan dengan Allah
Allah menciptakan
manusia dengan tujuan agar manusia menghambakan diri dan menyembah kepada-Nya
merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar lagi sebagaimana firman Allah
swt
Artinya:
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku." (QS Az Zariyat: 56)
Apabila manusia tidak ingin diliputi
oleh rasa hina dan kemerosotan martabat, maka hendaknya ia selalu berpegang
teguh pada tali Allah, yaitu dengan cara mempelajari kitab suci (Al Quran) dan
memedomaninya dalam rangka mengamalkan ajaran tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Dengan mempelajari Al Quran, manusia juga akan mampu memiliki
kontak kepada Allah, baik secara langsung, misalnya melalui salat, zakat,
puasa, atau haji (hal ini disebut ibadah mahdah), maupun tidak langsung,
seperti dengan kegiatan muamalah, pemanfaatan lingkungan, atau kemasyarakatan
(hal ini disebut ibadah gairu mahdah). Firman Allah swt.
Artinya:
“Katakanlah (hai orang-orang mukmin), 'Kami beriman kepada Allah dan apa
yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ya'qub, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa
serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya.” (QS Al Baqarah: 136).
- Sebagai Pedoman Hidup Manusia dalam Berhubungan dengan Dirinya Sendiri
Manusia berkewajiban untuk menjaga dirinya
agar selamat di dunia dan akhirat dengan cara menjalankan perintah Allah dan
menjauhi segala larangan-Nya. Hal tersebut diterangkan dalam Al Quran.
Artinya:
“Hai Nabi, perangilah orang- orang kafir dan orang-orang munafik dan
bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Neraka jahanam dan itu
adalah seburuk-buruk tempat kembali." (QS At Tahrim: 9).
Pada zaman yang serba super canggih ini,
banyak manusia yang lupa terhadap dirinya sendiri, bahkan tidak sedikit yang
mengingkari asal kejadiannya sehingga akhirnya menjadi sombong, ingkar, dan
tidak mau mengakui bahwa dirinya berasal dari setetes air. Hal ini terjadi
karena ia belum meresapi hakikat keimanan yang sesungguhnya. Allah swt.
berfirman.
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab
yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh jauhnya." (QS An Nisa: 136).
- Sebagai Pedoman Hidup Manusia dalam Berhubungan dengan Sesama Manusia
Allah menciptakan manusia dari suku
bangsa yang berbeda-beda dengan tujuan agar saling mengenal dan
tolong-menolong, tidak saling bermusuhan dan Baling mencemooh karena
kesombongan mereka. Di hadapan Allah, manusia yang paling mulia adalah manusia
yang paling bertakwa kepada-Nya. Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya.
Artinya:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al
Hujurat: 13).
Di dunia ini, manusia tidak mungkin
hidup sendirian, is pasti butuh bantuan orang lain. Bentuk kerja sama dalam
pergaulan tersebut (sering disebut muamalah) membutuhkan adanya saling
pengertian, saling menghargai, dan saling menghormati. Tentu saja dalam hal ini
dibutuhkan adanya tuntunan yang berasal dari wahyu Allah yang dibawa oleh para
rasul-Nya untuk menjadi pedoman hidup antara manusia dengan sesamanya.
- Sebagai Pedoman Hidup Manusia dalam Berhubungan dengan Alam
Adanya kitab yang diturunkan oleh Allah
swt. kepada para rasul-Nya juga memiliki fungsi yang tak kalah pentingnya,
yaitu untuk menjadi pedoman manusia dalam mengatur, mengelola, dan memanfaatkan
alam atau lingkungan karena sesungguhnya mereka diciptakan juga untuk
kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, manusia wajib menjaga alam dari
kerusakan dan harus menjaga kelestariannya.
Allah swt berfirman.
Artinya:
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam.” (QS Al Anbiya: 107).
DISKUSI Kitab
suci yang diturunkan kepada para rasul, khususnya Al-Quran berfungsi agar
manusia dapat berhubungan dengan Allah, dirinya sendiri, sesama manusia, dan
sesama makhluk. Berdasarkan hal tersebut, apakah Anda telah merasakan fungsi Al
Quran dalam kehidupan Anda? Berapa kalikah dalam sehari Anda membaca atau
mengkajinya? Uraikanlah jawabannya!
B. Dalil
Naqli dan Aqli tentang Fungsi Iman kepada kitab Allah
Iman kepada kitab
Allah adalah kewajiban bagi setiap muslim dan merupakan salah satu rukun iman
yang menjadi fundamen seseorang untuk beriman kepada Allah rasul-rasul-Nya.
Firman Allah.
Artinya:
"Katakanlah (hai orang-orang mukmin), "Kami beriman kepada Allah
dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
lsmail, dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa
yang kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun
diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." (QS Al
Baqarah: 136).
Allah berfirman
Artinya: "Wahai orang-orang
yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada
kitab-kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka orang
itu telah sesat sejauh jauhnya."
(QS An Nisa: 136).
Beriman kepada kitab-kitab dan suhuf
berarti beriman kepada para rasul yang telah diutus Allah kepada umat yang
terdahulu dengan tidak membedakan satu sama lain. Beriman kepada kitab
merupakan sikap orang-orang yang bertakwa, orang, beriman, pewaris para nabi,
pewaris ajaran-ajaran Allah, baik orang-orang terdahulu, masa sekarang, atau
sampai akhir zaman. Sikap itu akan menimbulkan rasa kebersamaan diri setiap
muslim bahwa mereka adalah umat yang satu karena agama mereka yaitu Islam.
Tuhan yang mereka sembah adalah Allah yang Maha Esa, Maha Pengasih lagi
Penyayang. Sikap itu juga akan menghilangkan sifat sombong dan perasaan yang
berlebih-lebihan pada diri setiap muslim.
DISKUSI Menurut
Anda, apakah kitab suci yang ada saat ini masih asli dan diajarkan oleh
rasul-rasul Allah? Jelaskanlah cara menyikapinya beserta alasan-alasannya!
C. Tanda
Penghayatan terhadap Kitab Allah
Untuk menghayati terhadap kitab-kitab
Allah perlu tahapan-tahapan sebagai berikut:
1.
Kita harus bisa membaca Al
Quran dengan segala hikmahnya.
2.
Harus mengetahui dan
memahami filosofi Islam sebagai agama yang diridai Allah swt.
3.
Kita harus mengetahui bahwa
di dalam Al Quran banyak sekali terdapat surah atau ayat yang mengandung atau
berupa perumpamaan.
4.
Dalam Al Quran banyak sekali
ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa diartikan secara langsung, tetapi
memiliki arti yang tersirat yang harus dikaji secara lebih mendalam.
5.
Al Quran diturunkan tidak
untuk menyusahkan manusia sehingga ayat-ayat yang lebih mudah dan tegas
memiliki prioritas untuk segera dilaksanakan.
6.
Ayat Al Quran terbagi
menjadi dua macam, pertama adalah ayat muhkamat, yaitu ayat-ayat yang tegas, jelas
maksudnya, dan mudah dimengerti sehingga ayat ini harus segera dilaksanakan
dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, ayat mutasyabihat, yaitu ayat-ayat yang
sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui maksudnya.
7.
Menjalankan isi kandungan Al
Quran dalam kehidupan sehari-hari sesuai kemampuan masing-masing.
TUGAS Amir belum bisa membaca Al
Quran, lalu ia mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolahnya. Karena
waktunya sangat sedikit, yaitu seminggu sekali, maka ia minta bantuan temannya
untuk mengajari belajar membaca Al Quran. Berikanlah pendapat Anda untuk
mencari jalan agar Amir segera bisa mengaji!
IJTIMA Iman kepada kitab-kitab
Allah adalah meyakini bahwa kitab-kitab Allah itu benar-benar firman Allah yang
turunkan kepada para rasul yang dipilih-Nya. Adapun pengertian kitab-kitab
Allah adalah kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada para rasul-Nya melalui
Malaikat Jibril dan menjadi pedoman hidup bagi umatnya.
Ada empat macam kitab yang wajib kita yakini, yaitu
Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s., Zabur yang diturunkan kepada Nabi
Daud a.s., Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s., dan Al Quran diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw. dan merupakan kitab terakhir yang dijamin oleh Allah
keasliannya. Selain kitab-kitab tersebut Allah juga menurunkan suhuf, yaitu
lembaran-lembaran yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Musa a.s.
Kitab mempunyai fungsi antara lain sebagai pedoman hidup
manusia dalam berhubungan dengan Allah, dengan dirinya sendiri, dengan sesama
manusia, dan dalam berhubungan dengan alam.
Posting Komentar