PERKEMBANGAN
ISLAM PADA MASA MODERN
Standar
Kompetensi :
8. Memahami perkembangan Islam pada masa modern.
Kompetensi Dasar
:
8.1. Menjelaskan perkembangan Islam pada masa modern.
8.2.
Menyebutkan contoh perkembangan Islam pada masa modern
TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta
perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
a. Q.S. Al A’raf : 4 – 6
b. Q.S Ibrohim ; 9
c. Q.S Al Ambiya 85 – 86
GAMBAR :
JAMALUDIN AL AFGANI SAYYID AHMAD KHAN MUSTHAFA KAMAL
KARIKATUR IBNU BATUTAH
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
A. Sekilas
tentang Dunia Islam pada Masa Modern
Masa pembaharuan (modern) bagi dunia
Islam adalah masa yang dimulai dan tahun 1800 M sampai sekarang. Masa
pembaharuan ditandai dengan adanya kesadaran umat Islam terhadap kelemahan
dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh kemajuan dalam berbagai bidang,
khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada masa pembaharuan
ini, telah muncul tokoh tokoh pembaharu dan pemikir Islam di berbagai negara
Islam. Pada awal masa
pembaharuan, kondisi dunia Islam, secara politis berada dibawah penetrasi
kolonialisme. Baru pada pertengahan abad ke-20 M, dunia Islam bangkit
memerdekakan negaranya dan penjajahan bangsa Barat (Eropa).
Di antara negara-negara Islam atau
negara-negara berpenduduk mayoritas umat Islam, yang memerdekakan dirinya dari
penjajahan, seperti :
o
Indonesia,
memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
o Pakistan
pada tanggal 15 Agustus 1947.
o Mesir
secara formal memperoleh kemerdekaan dari Inggris tahun 1922 M. Namun, bangsa
Mesir baru merasa benar-benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952, yakni setelah
Jamal Abdul Nasir menjadi penguasa, karena dapat menggulingkan Raja Faruq yang
dalam masa pemerintahannya pengaruh Inggris sangat besar.
o Irak
merdeka secara formal dari penjajah Inggris tahun 1932 M, tetapi sebenarnya
baru benar-benar merdeka tahun 1958 M.
o Syria
dan Libanon, merdeka dari penjajah Prancis tahun 1946 M.
o Beberapa
negara di Afrika merdeka dari penjajah Prancis, seperti Lybia tahun 1951 M,
Sudan dan Maroko tahun 1956 M, dan Aijazair tahun 1962 M.
o Di
Asia Tenggara, negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, yang merdeka
dari penjajah Inggris adalah Malaysia tahun 1957 M dan Brunei Darussalam tahun
1984 M.
o Di
Asia Tengah, negara-negara yang merdeka dari Uni Soviet tahun 1992 M adalah
Uzbekistan, Kirghistan, Kazakhtan, Tajikistan, dan Azerbaijan sedangkan Bosnia
merdeka dari penjajah Yogoslavia juga tahun 1992 M.
Setelah negara-negara yang berpenduduk
mayoritas umat Islam tersebut memperoleh kemerdekaan, maka umat Islam bersama-sama
dengan pemerintah negaranya melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai
bidang, demi terwujudnya masyarakat bangsa yang adil dan makmur di bawah
naungan rida Allah SWT.
B. Perkembangan Ajaran Islam pada Masa modern
Menjelang dan pada
awal-awal masa pembaharuan yaitu sebelum dan sesudah tahun 1800 M, umat Islam
di berbagai negara, telah menyimpang dari ajaran Islam yang bersumber kepada
Al-Qur’an dan Hadis. Penyimpangan itu terdapat
dalam hal :
ü
Ajaran
Islam tentang ketauhidan telah bercampur dengan kemusyrikan. Hal ini ditandai
dengan banyaknya umat Islam yang selain menyembah Allah SWT juga memuja makam
yang dianggap keramat dan meminta tolong dalam urusan gaib kepada dukun-dukun
dan orang-orang yang dianggap sakti. Selain itu, ada juga kelompok umat Islam
yang meng kultuskan dan beranggapan bahwa sultan adalah orang suci yang segala
perintahnya harus ditaati.
ü Adanya kelompok umat Islam, yang selama hidup di dunia
ini, hanya mementingkan urusan akhirat dan meninggalkan dunia. Mereka
beranggapan hahwa memiliki harta benda yang banyak, kedudukan yang tinggi dan
ilmu pengetahuan tentang dunia adalah tidak perlu, karena hidup di dunia ini
hanya sebentar dan sementara, sedangkan hidup di akhirat bersifat kekal dan
abadi. Selain itu, banyak umat Islam yang menganut paham fatalisme, yaitu paham
yang mengharuskan berserah diri kepada nasib dan tidak perlu berikhtiar, karena
hidup manusia dikuasai dan ditentukan oleh nasib.
Penvimpangan-penyimpangan
umat Islam terhadap ajaran agamanya seperti tersebut, mendorong lahirnya para
tokoh pembaharu, yang berusaha menyadarkan urnat Islam agar kembali kepada
ajaran Islam yang benar, yang bersumber kepada Al-Quran dan As-Sunnah (Hadis). Tokoh-tokoh
pembaharu yang dimaksud antara lain:
1. Muhammad
bin Abdul Wahhab lahir di Nejd (Arab Saudi)
pada tahun 1115 H (1703 M) dan wafat di Daryah tahun 1201 H (1787 M). Muhammad
bin Abdul Wahhab adalah seorang ulama besar yang produktif, karena buku-buku
karangannya tentang Islam, mencapai puluhan judul. Di antara buku bukunya
berjudul “Kitab At-Tauhid” yang isinya antara lain tentang pemberantasan
syirik, khurafat, takhayul, dan bid’ah yang terdapat di kalangan
umat Islam dan mengajak umat Islam agar kembali kepada ajaran tauhid yang
murni. Para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab, menamakan kelompoknya dengan
“A1-Muwahhidun” atau “Al-Muslimun”, yang artinya kelompok yang berusaha
mengesakan Allah SWT semurni-murninya. Gerakan pemurnian ajaran Islam yang
dilakukan oleh para pengikut Muhammad bin Abdul Wahhah ini, dinamakan juga
gerakan “Wahabi”.
2. Rifa’ah
Badawi Rafi’ At-Tahtawi, atau At-Tahtawi,
lahir di Tahta pada tahun 1801 M dan meninggal di Mesir. Pemikirannya yang
berkaitan dengan ajaran Islam, antara lain, beliau menyerukan agar umat Islam
dalam hidup di dunia ini tidak hanya mementingkan urusan akhirat, tetapi juga
harus mementingkan urusan dunia, agar umat Islam tidak dijajah oleh hangsa
lain.
3. Jamahiddin
Al-Afghani, lahir di Asadabad tahun 1838 M dan wafat di
Istanbul rahun 1897 M. Di antara pemhaharuan pemikiran yang dimunculkan beliau
adalah :
o Agar
kejayaan umat Islam dapat diraih kembali dan mampu menghadapi dunia modern,
umat Islam harus kembali kepada ajaran agamanya yang murni dan harus memahami
Islam dengan rasio dan kebebasan.
o Jamaluddin
menginginkan agar kaum wanira juga meraih kemajuan dan bekerja sama dengan pria
untuk mewujudkan masyarakat Islam yang dinamis dan maju.
o Kepemimpinan
otokrasi hendaknya diubah menjadi demokrasi Menurut pendapatnya Islam
menghendaki pemerintahan republik yang di dalamnya terdapat kebebasan mengemukakan
pendapat dan kewajiban negara untuk tunduk kepada undang undang.
o
Ajarannya tentang
Pan-Islamisme yakni persatuan dan kerjasama seluruh umat Islam harus
diwujudkan. Karena persatuan dan
kerja sama seluruh umat Islam sangat penting dan di atas segalanya.
Selain tokoh-tokoh
pembaharuan tersebut, masih banyak lagi tokoh-tokoh pembaharuan lainnya,
seperti Muhammad Abduh di Mesir (1849-1905 M), Muhammad Rasyid Ridla (1865-1935
M), Sayid Ahmad Khan di India (1817- 1898 M), dan Muhammad Iqbal di Pakistan
(1876-1938 M).
Pada masa
pembaharuan jumlah penduduk beragama Islam berkembang terus ke seluruh pelosok
dunia. Penduduk Muslim terbanyak terdapat di Benua Asia dan Afrika. Mengacu
kepada data penduduk tahun 1991 M, negara-negara yang penduduk Muslimnya lebih dan
90 % adalah Mauritania, Sahara Barat, Maroko, Aijazair, Tunisia, Libia, Mesir,
Somalia, Turki, Irak, Yordania, Arab Saudi, Yaman, Oman, Qatar, Bahrain, Iran,
Afghanistan, dan Pakistan.
Sedangkan
negara-negara yang jum!ah umat Islamnya mencapai 50—90 % adalah Tanzania
(Afrika), Turkemenistan, Uzbekistan, Kirghistan, Tajikistan (Rusia),
Bangladesh, Malaysia, Singapura, Indonesia, Brunei, dan Kepulauan Mindanou di
Filipina. Negara-negara yang umat Islamnya 10—50 % antara lain seperti Guinea
(Afrika), Albania, Suriah, India, Gina, dan Myanmar.
Untuk mengikat
negara-negara Islam di seluruh dunia, pada bulan Zulhijjah tahun 1381 H (Mei
1962), telah didirikan Rabithah Al-Alam Al-Islami (Muslim world League atau
Liga Dunia Islam) sebuah organisasi Islam internasional non-pemerintah yang
tidak berpihak kepada suatu partai atau golongan dan mewakili umat Islam
sedunia. Liga Dunia Islam ini berkantor pusat di Mekah (Saudi Arabia),
sedangkan kantor perwakilannya tersebar di seluruh dunia, seperti Indonesia,
Amerika, Kanada, Denmark, Malaysia, dan Prancis.
Di Benua Eropa
dalam Conference of Islamic Cultural Centre and Organization of Europe (Konferensi
Pusat Kebudayaan dan Organisasi Islam Eropa) di London pada bulan Mei 1973,
dengan diprakarsai oleh Sekretariat Islam di Jeddah telah didirikan Dewan Islam
Eropa, yang bertujuan untuk mengorganisir dan memajukan usaha-usaha dakwah
islamiah.
C. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan pada Masa Modern
Pada masa
pembaharuan, perkembangan ilmu pengetahuan mengalami kemajuan. Hal ini dapat
dilihat di berbagai negara, seperti Turki, India, dan Mesir.
Sultan Muhammad II
(1785-1839 M) dan kesultanan Turki Usmani, melakukan berbagai usaha agar umat
Islam di negaranya dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Usaha-usaha
tersebut seperti :
1. Melakukan
modernisasi di bidang pendidikan dan pengajaran, dengan memasukkan kurikulum
pengetahuan umum kepada lembaga-lembaga pendidikan Islam (madrasah).
2. Mendirikan
Lembaga Pendidikan “Mektebi Ma’arif’, untuk mencetak tenaga-tenaga ahli di
bidang administrasi, juga membangun lembaga “Mektebi Ulumi Edebiyet,” untuk
menyediakan tenaga-tenaga ahli di bidang penterjemah.
3. Mendirikan perguruan-perguruan tinggi di bidang
kedokteran, militer, dan teknologi.
Setelah kesultanan
Turki dihapuskan pada tanggal 1 November 1923 M, dan Turki diproklamirkan
sebagai negara berbentuk Republik dengan Presiden pertamanya Mustafa Kemal
At-Turk, pendiri Turki Modern (1881-1938M), maka kemajuan Turki di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi terus meningkat. Di India ketika masih dijajah
Inggris, telah bermunculan para cendekiawan Muslim berpikiran modern, yang
melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga dapat melepaskan diri dari belenggu penjajah. Para
cendekiawan Muslim dimaksud, seperti Syah Waliyullah (1703-1762 M), Sayid Ahmad
Khan (1817-1898 M), Sayid Amir Ali (1849-1928), Muhammad Iqbal (1873-1938 M),
Muhammad Ali Jinnah (1876-1948 M), dan Abdul Kalam Azad (1888-1956 M).
Di antara
cendekiawan Muslim tersebut, yang besar jasanya terhadap umat Islam di India
adalah Sayid Ahmad Khan.
Setelah India dan
Pakistan merdeka dari Inggris pada tahun 1947 M, umat Islam terbagi dua, ada
yang masuk ke Republik Islam Pakistan dan ada juga yang tetap di India ± 40
juta jiwa. Umat Islam di kedua negara tersebut terus berusaha meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, agar kualitas hidup mereka meningkat ke arah yang
lebih maju.
Pada masa
pembaharuan, terutama setelah ekspansi Napoleon ke Mesir (1798 M), umat Islam
Mesir, khususnya para penguasa dan kaum cendekiawannya menyadari akan
keterbelakangan mereka dalam urusan dunia jika dibandingkan dengan
bangsa-bangsa Eropa. Oleh karena itu, mereka melakukan berbagai usaha agar
menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dimiliki oleh
bangsa-bangsa Eropa.
Muhammad Ali,
penguasa Mesir tahun 1805-1849 M, mengirim para mahasiswa untuk mempelajari
ilmu pengetahuan dan teknologi ke Prancis. Setelah kembali ke Mesir, mereka
mengajar di berbagai perguruan tinggi, terutama di Universitas A1-Azhar. Karena
yang belajar di Universitas A1-Azhar ini bukan hanya para mahasiswa Islam dan
Mesir, tetapi para mahasiswa dan berbagai negara dan wilayah Islam, ilmu
pengetahuan dan teknologi yang diajarkan di Universitas Al-Azhar ini pun dengan
cepat menyebar ke seluruh dunia Islam. Selain Universitas Al-Azhar, di Mesir
telah didirikan universitas-universitas, yang di dalamnya terdapat berbagai
fakultas seperti: Kedokteran, Farmasi, Teknik, Pertanian, Perdagangan, Hukum,
dan Sastra. Universitas-universitas dimaksud adalah Universitas Iskandariyah di
kota Iskandariyah, Universitas Ainusyams (1950 M) di kota Kairo, Universitas
Hilwan, Universitas Assiut (1957 M), Universitas Suez (1976 M), dan Universitas
Amerika yang bernama “The American University in Cairo (AUC)”, yang
didirikan bagi orang Mesir dengan tenaga pengajar dari Amerika.
Biografi Sayid Ahmad Khan
Sayid Ahmad Khan
lahir di Delhi (India), pada tanggal 17 Oktober 1817 M dan wafat juga di Delhi
tahun 1898 M. Masa mudanya dipergunakan untuk mempelajari berbagai macam ilmu
pengetahuan, yaitu ilmu pengetahuan tentang Islam, bahasa Persia, bahasa Arab,
Matematika, Mekanika, Sejarah dan berbagai cabang ilmu pengetahuan lainnya.
Atas jasa-jasanya kepada lnggris pada tahun 1869 M beliau diberi kesempatan
untuk berkunjung ke Inggris. Kesempatan itu dimanfaatkannya untuk mengadakan
penelitian tentang sistem pendidikan dan pengajaran serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Inggris.
Jasa-jasa Sayid Ahmad Khan antara lain :
o Sumbangan pemikirannya yang modern, yang
menyatakan bahwa umat Islam terbelakang, bodoh, miskin, dan dijajah, karena
mereka tidak memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang dimiliki oleh
bangsa-bangsa Eropa.
o Untuk merealisasikan idenya tersebut Sayid
Ahmad Khan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan, seperti
Sekolah Inggris di Mudarabad tahun 1861 M, lembaga penterjemah ilmu pengetahuan
modern ke dalam bahasa Urdu yang disebut dengan nama lembaga “The Scientific
Society” atau “Translation Society” dan mendirikan sekolah Muhammaden
Anglo Oriental College (MAOC) pada tahun 1878 M, yang kemudian berkembang
menjadi “Muslim University Of Aligar”. Untuk keseragaman pendidikan bagi umat
Islam India, Sayid Ahmad Khan pada tahun 1886 M membentuk Muhammedan Educational
Conference. Sumbangan pemikiran Sayid Ahmad Khan yang bersifat politis,
beliau menyatakan bahwa umat Islam tidak mungkin bersatu dengan umat Hindu
dalam satu negara, karenanya umat Islam India harus mempunyai negara sendiri
terpisah dari umat Hindu.
D. Perkembangan Kebudayaan Islam pada Masa modern
Kebudayaan umat
Islam pada masa pembaharuan berkembang ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat
dipelajari di berbagai negara Islam atau negara yang berpenduduk mayoritas umat
Islam, seperti Saudi Arabia, Mesir, Irak, Iran, Kuwait, Pakistan, Malaysia,
Brunei, dan Indonesia.
1. Arsitektur
Arsitektur ada yang
berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid, makam, madrasah dan ada pula yang
berfungsi melayani kepentingan sekuler, seperti istana, benteng, pasar, karavan
serai (sejenis hotel), jalan-jalan raya, rel-rel kereta api, dan banyak lagi
lainnya.
Setelah
ditemukannya ladang minyak pada tahun 1933, Saudi Arabia tidak lagi sebagai
negara miskin tetapi termasuk salah satu negara kaya. Dengan kekayaannya yang melimpah,
Saudi Arabia banyak membangun jalan raya antarkota, jalan kereta api antara
Kota Riyad dengan Kota Pelabuhan Ad-Dammam di pantai Teluk Persia. Juga
membangun Maskapai Penerbangan Internasional (Saudi Arabia Air Lines) di
Jeddah, Zahran, dan Riyad. Di bidang perhotelan telah dibangun hotel-hotel
mewah bertaraf internasional, antara lain terdapat di sekitar Masjidil Haram
Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.
Masjidil
Haram artinya masjid yang
dihormati atau dimuliakan. Masjid ini berbentuk empat persegi terletak di
tengah-tengah kota Mekah, serta merupakan masjid tertua di dunia. Di
tengah-tengah masjid itu terdapat Ka’bah, yang juga disebut Baitullah
(Rumah Allah) dan Baitul Atiq (Rumah Kemerdekaan), yang telah ditetapkan
oleh Allah SWT sebagai kiblat umat Islam di seluruh dunia dalam mengerjakan
salat. Selain itu, terdapat pula Hajar Aswad (batu hitam yang terletak
di dinding Kakbah), makam Ibrahim, Hijr Ismail, dan sumur Zamzam yang letaknya
tidak jauh dan Kakbah.
Keadaan Masjidil
Haram pada masa Nabi Muhammad SAW masih hidup, dengan keadaan Masjidil Haram
sekarang ini jauh berbeda. Pada masa Nabi SAW masih hidup, keadaan Masjidil
Haram tidak begitu luas dan bersifat sederhana. Sekarang ini, keadaan Masjidil
Haram sangat luas dan merupakan bangunan yang begitu megah dan indah. Masjidil
Haram sekarang ini berlantai empat yang untuk naik dan lantai dasar ke lantai
di atasnya sudah disediakan eskalator.
Masjid
Nabawi adalah sebuah masjid
yang megah dan indah juga sangat luas. Kalau pada masa Nabi Muhammad SAW luas
Masjid Nabawi ± 2.500 m2 kini luasnya menjadi ± 165.000 m2
(luas seluruh kota Madinah pada masa Rasulullah SAW). Hal ini mengakibatkan
makam Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar r.a., dan Umar bin Khatthab r.a. yang dulu
berada di luar masjid sekarang berada di dalam masjid. Demikian juga tempat
pemakaman umum (maqbarah) baqi yang dulu berada di pinggir kota Madinah,
sekarang ini berada di samping atau di pinggir halaman masjid.
Masjid Nabawi
bertambah indah dan megah dengan adanya sepuluh buah menara yang menjulang
tinggi, 95 buah pintu masjid yang lebar dan indah. juga kubah masjid yang dapat
terbuka dan tertutup.
Selain itu, pada
atap Masjid Nabawi bagian belakang yaitu di atas pintu Al-Majidi dari sebe!ah
barat memanjang ke timur, telah dibangun tingkat dua yang dimanfaatkan untuk
perkantoran, perpustakaan. gudang, peralatan dan selebihnya digunakan sebagai
tempat salat, apabila jamaah di lantai bawah terlalu padat. Perlu pula
diketahui bahwa seluruh ruangan dari lantai bawah (dasar) Masjid Nabawi sekarang
ini memakai pendingin ruangan (AC).
Arsitektur yang
berfungsi untuk melayani kepentingan agama dan kepentingan sekuler, selain
terdapat di Saudi Arabia, juga terdapat di negara lain, terutama di negara
berpenduduk mayoritas Islam. Misalnya di Turki sekarang ini memiliki tidak
kurang dari 62.000 masjid dan pembangunan masjid mencapai 1.500 buah per tahun.
Selain itu, telah dibangun lebih dari 2.000 unit sekolah
Al-Qur’an.
Di Iran ketika
Dinasti Qatar berkuasa (pada tahun 1794-1925) telah dibangun kota Teheran
sebagai ibukota Iran (dibangun pada abad ke-18 M). Perkembangan kota ini sangat
pesat, terutama pada masa kekuasaan Dinasti Pahlevi (1925-1979). Sekarang ini
Teheran merupakan salah satu kota terbesar di Asia. Bangunan
arsitektur peninggalan Dinasti Qatar antara lain :
Þ
Istana Niavarand, tempat
kediaman Syah Muhammad Reza Pahlevi dan keluarganya.
Þ
Pekuburan Behesyti Zahra’
(bahasa Persia yang artinya Taman Zahra, putri Rasulullah SAW). Pekuburan ini
tempat dimakamkannya puluhan ribu syuhada (pahlawan) Revolusi Islam. Di
pekuburan ini juga dimakamkan pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Khomaeni (wafat
1989 M).
Pada masa pembaharuan di Irak, selain
terdapat arsitektur yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid,
madrasah, dan makam, juga terdapat arsitektur yang berfungsi melayani
kepentingan sekuler misalnya bangunan-bangunan industri, jalan kereta api yang
menghubungkan Basrah dan Bagdad. jalan-jalan yang beraspal antarkota, dua
bandara internasional di Basrah dan Bagdad, serta dua pelabuhan internasional
di Basra dan Um Al-Qasar.
2. Sastra
Pada masa pembaharuan telah bermunculan
para sastrawan yang karya-karya sastranya bersifat islami di berbagai negara,
misalnya :
Þ
Seorang sastrawan dan
pemikir besar, menjelang abad ke-20 telah lahir di Pakistan (1877-1938) yang
bernama Muhammad Iqbal. Beliau telah mengungkapkan filsafatnya dalam
bentuk puisi dengan menggunakan bahasa Urdu dan Persi. Dan karya puisinya, yang
penting adalah Asrari Khudi, di samping karya filsafatnya yang berjudul “The
Reconstruction of Religious Thoughs in Islam” (kedua buku ini sudah
diterjemahkan dan diterbitkan dalam Bahasa Indonesia). Beliau juga telah menulis beberapa prosanya dalam Bahasa
Inggris dan Arab.
Þ
Mustafa
Luffi Al-Manfaluti (1876-1926)
seorang sastrawan dan ulama Al-Azhar (Mesir) termasuk pengarang cerita pendek
bergaya semi klasik dan semi modern.
Þ
Dr.
Muhammad Husain Haekal (1888-1956)
pengarang Mesir terkenal, yang telah menulis Hayatu Muhammad (Sejarah
Hidup Nabi Muhammad SAW, telah terbit dalam terjemahan Bahasa Indonesia)
adalah juga seorang sastrawan dan dianggap perintis karya sastra modern setelah
novelnya yang berjudul Zainab terbit tahun 1914. Beliau
juga banyak menulis kritik sastra dan cerita pendek.
Þ
Jamil Siqdi Az-Zahawi (1863-1936)
di Irak terkenal sebagai perintis sajak modern dan seorang penyair tua yang
bernada keras dan dikenal sebagai pembela hak-hak wanita bersama-sama dengan
Ma’ruf Ar-Rasafi (1877-1945).
Þ
Abdus Salam Al-Ujaili (lahir
1918) adalah seorang sastrawan di Suriah yang juga seorang dokter medis, aktif
dalam penulisan novel dan cerita pendek.
Þ
Peranan
perempuan dalam perkembangan sastra modern ternyata tidak banyak. Dari yang
sedikit itu, misalnya Binti Syati’ yang sebenarnya bernama Aisyah
Abdurrahman. Beliau meraih gelar doktor dalam sastra klasik, terkenal
sebagai sastrawati, wartawati dan editor harian Al-Ahram Mesir. Selain
itu, beliau banyak menekuni Al-Qur’an, lalu menulis tafsir Al-Qur’an dari segi
sastra. Sastrawati lainnya seperti Fatwa Tawqan dan
Nazek Al-Malaikah (Palestina) serta Layla Ba’albaki (Lebanon).
3. Kaligrafi
Kata kaligrafi berasal dan Bahasa
Yunani : kaligrafia atau kaligraphos. Kallos berarti indah
dan grapho berarti tulisan. Jadi, kaligrafi berarti tulisan (aksara)
indah yang mempunyai nilai estetis. Dalam Bahasa Arab kaligrafi disebut khatt,
yang dalam pengertian sehari-hari berarti tulisan indah yang memiliki nila
estetis.
Kaligrafi (khatt) merupakan
satu-satunya seni Islam, yang murni dihasilkan oleh orang Islam, berbeda dengan
seni Islam lainnya seperti seni lukis dan ragam hias yang terpengaruh unsur
non-Islam.
Kaligrafi terdiri dari bermacam-macam
gaya antara lain enam macam gaya yang disebut Al-Aqlam As-Sittah (The Six
Hands/Styles).
Seni kaligrafI berkembang sangat cepat
ke seluruh pelosok dunia, khususnya ke negara-negara yang penduduknya mayoritas
umat Islam seperti Indonesia.
Seni kaligrafi dipakai sebagai hiasan di
masjid-masjid, penyekat ruang, hiasan dinding rumah, kotak penyimpanan
perhiasan, alat-alat rumah tangga dan lain-lain. Media yang digunakannya pun
beragam yakni dan kertas, kain, kulit, kaca, emas, perak, tembaga, kayu, dan
keramik.
Perhatian umat Islam Indonesia terhadap
seni kaligrafi cukup bagus. Hal in ditandai antara lain :
ü Diadakannya
pameran lukisan kaligrafi bertaraf nasional, yakni pada acara MTQ Nasional XI
di Semarang (1979), pada Muktamar Pertama Media Massa Islam sedunia di Jakarta
(1980), pada MTQ Nasional XII di Banda Aceh (1981), dan pada pameran kaligrafi
Islam di Balai Budaya Jakarta dalam rangka menyambut tahun baru Hijriah 1405
(1984).
ü
Diselenggarakannya Musabaqah
Khatt Indah Al-Quran (MKQ) dalam setiap MTQ. MKQ ini mulai diselenggarakan pada MTQ Nasional XII di
Banda Aceh (1981) dan MTQ Nasional XIII di Padang (1983).
EVALUASI
Jawablah Pertanyaan
Berikut Dengan Tepat!
- Jelaskan secara singkat penyebab kemunduran Islam di masa modern!
- Mengapa bangsa Eropa mengalami kemajuan yang pesat sehingga berhasil menguasai umat Islam?
- Jelaskan tentang pemikiran Jamaludin Al-Afghani!
- Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan Sultan Muhammad II (1785-1839M) dalam rangka menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi!
- Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang Masjidil Haram di Mekah!
+ komentar + 1 komentar
Untuk artikel Islami lainnya silahkan anda berkunjung ke situs kami di http://yushanyunus.blogspot.com atau search google "komunitas al-gazali bone" dan selamat membaca artikel islami kami
Posting Komentar